Rindumu yang meluap seperti gelombang menghempas karang yang terdiam memaknai kedalaman laut
disaat pasang mulai surut menyusur bibir pantai ,dikau seakan enggan melepas riak kembali menari diatas gelombang
adrian kelana
Sabtu, 14 Agustus 2010
Senin, 09 Agustus 2010
@lembah sastra adrian kelana@: @ tarian angin @
@lembah sastra adrian kelana@: @ tarian angin @: "Kau menyusup keseluruh celah yang membuka , melambai menari gemulai diantara rongga dan ruang sampai ilalang ikut kau gemai dalam tiupan me..."
Rabu, 04 Agustus 2010
@ Di tepian senja menanti rembulan @
Langit mulai memerah dadu , diujung laut mentari menyelam meninggalkan bias
disini ditepian senja aku menanti rembulan yang akan bertandang
galau riuh dilekuk jantung , gumaman resah tiada tertahan
akankah dia datang pada janji yang menikam
akankah dia tiba mengantar rindu yang kupesan ?
Aku hanya berharap pada awan yang mengusik
jangan jerat langkah rembulan yang akan datang keberandaku
disini ditepian senja aku diam dalam penantian
adrian kelana
jakarta .04082010
disini ditepian senja aku menanti rembulan yang akan bertandang
galau riuh dilekuk jantung , gumaman resah tiada tertahan
akankah dia datang pada janji yang menikam
akankah dia tiba mengantar rindu yang kupesan ?
Aku hanya berharap pada awan yang mengusik
jangan jerat langkah rembulan yang akan datang keberandaku
disini ditepian senja aku diam dalam penantian
adrian kelana
jakarta .04082010
@musafir kelana@
langkahmu liar susah dinalar,menyusup menapak bumi,menyelinap hutan larangan
menurun lembah tak bertuah,melarungngi laut sakti tak bertepi,senyummu salam kedamaian
ujuar ucap katamu merelung kesejukan,langkah kakimu kokoh tak mudah roboh
tongkatmu doa berselimut malam,rumahmu bumi beratap awan,makananmu zhikir dan asma Tuhan
musyafir
kelanamu tiada henti.diam jika nyawa enggan dibadan
musyafir
teruslah melangkah duhai wakilwakil Tuhan,sampai dunia menghinamu,memakimu
namun wewanggi terpancar di lekuk rongga sisi Tuhan,teruslah duhai musyafir
sampaikan salam kedamaian
adrian kelana
menurun lembah tak bertuah,melarungngi laut sakti tak bertepi,senyummu salam kedamaian
ujuar ucap katamu merelung kesejukan,langkah kakimu kokoh tak mudah roboh
tongkatmu doa berselimut malam,rumahmu bumi beratap awan,makananmu zhikir dan asma Tuhan
musyafir
kelanamu tiada henti.diam jika nyawa enggan dibadan
musyafir
teruslah melangkah duhai wakilwakil Tuhan,sampai dunia menghinamu,memakimu
namun wewanggi terpancar di lekuk rongga sisi Tuhan,teruslah duhai musyafir
sampaikan salam kedamaian
adrian kelana
Langganan:
Postingan (Atom)