Jika anda bertanya tentang saya maka akan saya coba sedikit tuk menguraikannya disini.
Saya lahir pada akhir tahun 76 tepatnya pada tgl 15 desember tahun 1976 .didusun kecil yang berada didaerah perbukitan dan juga dilingkari beberapa gunung yang setia menjadi penyeimbang bumi ,BUKIT TINGGI itu adalah nama kota dimana pertama sekali saya menatap dunia dengan segala macam sandiwara dan peran didalamnya ,dikampung yang berhawa sejuk dan slalu diselimuti kabut saat senja mulai meminang malam sampai sang fajar kembali melipat selimutnya ,pertanda pagi telah datang dengan sinar sang surya.saya dibesarkan dari keluarga sederhana namun kami merasakan begitu damai dan bahagia walau kehidupan kala itu jauh dari mencukupi. Mungkin terpaan pelajaran agama yang begitu kental dan adat istiadat yang kuat membuat kami slalu mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan pada kami
setelah beranjak remaja urat yang mengitari sekalian badan mulai menampakan ciri khasnya , apa itu? Yakni kami orang minang belum merasa besar atau remaja jika jejak langkah kaki belum dilangkahkan ketanah rantau, dengan satu tujuan menimba berbagai ilmu dari segala macam bidang ,namun darah kami telah dialiri darah turunan nenek moyang kami yang konon katanya berasal dari india sana . Yaitu darah saudagar atau pedagang
maka dari sanalah saya mulai mengarungi rimba kelana , pertama sekali saya mendatangi sebuah kota di propinsi Riau dengan julukan kota Bertuah Pekan baru. Tak beberapa lama saya disana mulai mengenal bagaimana yang dikatakan hidup sebagai anak rantau , mencoba menyabung nasib menghadang ombak yang bersabung memacu langkah kegaris depan demi sebuah asa tuk masa depan
dua tahun saya disana hati ini kembali berkata ,terlalu dekat kau berkelana ,bagaimana jika langkah diperpanjang sampai kepulau jawa, tak pernah berpikir panjang dan tak menunggu waktu , langkah kembali kekampung halaman minta pituah dan restu ayah bunda ,dilekuk malam menjelang subuh ayah berpituah seperlunya , jika dikau merantau ketanah seberang jaga dirimu baikbaik dan jangan lupa pada perintah Tuhan , ibupun ikut memberi mandat " hanya satu pesan ibu jaga olehmu kejujuran , jika berkata dipilah pilah jika berbuat dipikir pikir
semua pesan kusemat dalam hati berjanji diri pada Tuhan , merantau melarung asa jika terbangkit batang terendam harumkan nagari kampung halaman , sejak itulah langkah kaki merubah arah dari Riau kepulau jawa menghadang lautan sakti rantau bertuah.
Sejalan waktu menua tak terasa bulan berlalu tahun berganti usia menambah angka timbullah rasa dalam hati, mungkin ini namanya cinta tak memandang suku dan agama , biduk berlabuh di dermaga hati gadis keturunan tionghoa , ini lah sedikit cerita tentang saya yang bercita cita menjadi penyair yang dapat memberi kesejukan pada jiwajiwa yang membutuhkan .
Bersambung
adrian kelana
jakarta .05082010
